Menjaga eksklusivitas

Selain itu, piala dunia sudah dianggap sebagai ajang yang punya eksklusivitasnya tersendiri. Banyak pencinta sepak bola di dunia menanti-nanti setiap empat tahun untuk bisa menyaksikan langsung kesebelasan negaranya bermain di piala dunia.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Oleh sebab itu, jika piala dunia diselenggarakan setiap dua tahun, maka lama kelamaan bisa menurunkan semangat dan animo masyarakat dari setiap negara karena terlalu sering diadakan.

Empat tahun merupakan rentang waktu yang pas bagi penggemar sepak bola untuk melepas rindu kepada tim nasional negaranya berlaga di piala dunia.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 hingga Partai Final

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

KOMPAS.com - Castor oil atau biasa disebut minyak jarak telah lama dikenal khasiatnya untuk kecantikan dan kesehatan rambut.

Salah satu khasiatnya yang cukup populer adalah dapat membantu mengatasi masalah rambut rontok.

Meski tidak banyak yang bukti ilmiahnya, tetapi ada sejumlah alasan yang mengatakan bahwa castor oil dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut baru.

Baca juga: Tak Ingin Rambut Rontok? Jangan Diet Berkepanjangan!

Khasiat castor oil untuk atasi masalah rambut rontok

Ilustrasi castor oil untuk mengatasi rambut rontok

Mengatasi rambut rontok secara alami bisa dilakukan dengan penggunaan castor oil secara rutin.

Minyak herbal ini berasal dari hasil ekstraksi biji atau daun dari tanaman jarak yang disebut Ricinus Communis.

Meskipun tanaman jarak ini berasal dari Afrika Timur, tapi minyak yang berwarna bening agak kekuningan ini cukup mudah ditemui di berbagai toko kosmetik atau toko online.

Dalam mengatasi masalah rambut rontok, minyak esensial yang satu ini memiliki dua khasiat utama yaitu sebagai fortifikasi dan stimulasi.

Struktur dari molekul minyak jarak mengandung gliserol, sejenis asam lemak yang menurut dokter kulit diperlukan untuk memperkuat folikel rambut.

Sebagai gambaran, castor oil dapat menutrisi batang rambut untuk mencegah kutikula terkelupas, melebar hingga mengakibatkan rambut menjadi mudah rapuh, kusut dan tampak kusam.

Minyak jarak juga mengandung asam risinoleat yang dapat mengunci kelembapan rambut sekaligus menutrisi kulit kepala agar tetap bersih dan sehat.

Melansir laman Lifestyle Asia, dua khasiat itulah yang dapat membantu memaksimalkan pertumbuhan rambut baru yang lebih sehat, berkilau, halus dan kuat.

Baca juga: Seberapa Banyak Jumlah Rambut Rontok yang Normal Setiap Hari?

Stres bisa menjadi salah satu penyebab rambut rontok parah pada wanita.

Sebetulnya saat ini sudah banyak produk perawatan rambut yang mengandung castor oil sebagai bahan utama, seperti sampo, serum, masker rambut hingga kondisioner.

Namun mengingat produk perawatan rambut biasanya sudah dicampur bahan-bahan kimia, maka akan lebih baik jika kita menggunakan minyak jarak ini secara langsung.

Cara menggunakannya pun cukup mudah, kita hanya perlu menyiapkan beberapa tetes castor oil murni dan tuangkan ke telapak tangan.

Setelah itu gosok di telapak hingga merata dan aplikasikan minyak ini ke seluruh bagian rambut dari pangkal sampai ujungnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah takarannya agar tidak berlebihan.

Sebab tekstur dari minyak nabati ini sangat kental, sehingga penggunaan yang berlebihan bisa membuat rambut tampak lebih lepek dan berminyak.

Kondisi rambut yang terlalu berminyak ini bisa membuat kotoran sangat mudah menempel dan membuat rambut tampak lebih kusut.

Para ahli juga menyarankan minyak castor ini sebaiknya tidak digunakan orang yang rambutnya sedang memiliki ketombe.

Penggunaan castor oil bisa memperburuk kondisi tersebut karena ketombe akan lebih sulit untuk dihilangkan dalam kondisi rambut yang sangat berminyak.

Baca juga: Minyak Jarak Bisa Menumbuhkan Bulu Mata, Benarkah?

Piala dunia menjadi salah satu ajang olahraga bergengsi yang selalu ditunggu oleh publik sepak bola di seluruh penjuru dunia. Piala dunia selalu disambut dengan sukacita, khususnya bagi negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia setiap empat tahun.

Namun, kamu pernah kepikiran gak sih kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali? Kenapa gak diselenggarakan setiap 2 tahun atau bahkan setiap tahun? Ternyata ada beberapa alasannya, lho! Penasaran? Cari tahu penjelasan lengkapnya di artikel ini, ya!

Tradisi panjang piala dunia

Buat kamu yang bertanya-tanya kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali, alasan pertamanya adalah karena tradisi panjang sejak piala dunia pertama kali digelar, yaitu tahun 1930 di Uruguay.

Saat itu, hanya ada 13 timnas yang mengikuti ajang tersebut karena transportasi yang sulit dan terbatas. Namun, piala dunia berikutnya sudah diisi oleh lebih banyak tim dengan suporter setiap negara yang ikut menonton ke stadion.

Piala dunia menjadi sebuah ajang yang dinanti-nanti seluruh penggemar sepak bola. Mereka bisa bertemu dengan suporter dari negara lain dengan latar belakang ras dan budaya yang berbeda. Lalu, tentunya mendukung tim nasional negaranya berjuang.

Makanya, tradisi panjang tersebut tidak bisa dengan mudah diubah begitu saja.

Proses kualifikasi yang panjang

Alasan kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali yang terakhir adalah proses kualifikasi yang memakan waktu lama. Sebab setiap timnas di seluruh dunia pasti ingin bermain di piala dunia, tetapi hanya tersedia 32 slot negara pada satu kali piala dunia.

Maka dari itu, 211 negara anggota FIFA harus berebut 32 tempat untuk menuju piala dunia. 211 negara tersebut tersebar di enam zona konfederasi, yaitu UEFA (Eropa), CONCACAF (Amerika Utara), CONMEBOL (Amerika Selatan), AFC (Asia), CAF (Afrika), dan OFC (Oseania).

Biasanya, setiap zona akan menyumbang perwakilan untuk bermain di piala dunia. Namun, hal itu tidak selalu terjadi. Misalnya, zona OFC tidak mengirimkan perwakilannya pada Piala Dunia Qatar 2022 karena berkaitan dengan situasi pandemi COVID-19.

Terlepas dari itu, perebutan 32 slot oleh 211 negara tersebut disebut dengan babak kualifikasi piala dunia. Hanya 32 tim yang bisa melewati babak kualifikasi dan berlaga di piala dunia.

Nah, demikianlah penjelasan kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali. Kira-kira kapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia, ya?

Baca Juga: Daftar Skuad Resmi 32 Negara Peserta Piala Dunia Qatar 2022, Lengkap!

Ada usulan supaya diadakan setiap dua tahun sekali

Kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali? Perlu diketahui, ternyata pernah ada usulan untuk menyelenggarakan piala dunia setiap dua tahun sekali. Pendapat itu disampaikan oleh Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal pada tahun 2021 lalu.

Menurutnya, jika piala dunia dilakukan setiap dua tahun sekali, para pemain bisa lebih berkesempatan untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut. Wenger juga berpendapat kalau piala dunia setiap dua tahun akan menghasilkan pertandingan-pertandingan yang lebih berkualitas.

FIFA pun menimbang-nimbang pendapat Wenger tersebut. Bahkan, FIFA sempat mengadakan pertemuan dengan enam konfederasi sepak bola di seluruh dunia untuk membahas hal tersebut.

Namun, banyak pihak menolak mentah-mentah usulan tersebut. Klub-klub Eropa berpendapat kalau piala dunia diadakan setiap dua tahun, fisik para pemain akan terganggu dan jadwal kompetisi yang sudah tersusun pun akan kacau.

Selain itu, banyak publik pencinta sepak bola yang menentang ide tersebut karena bagi mereka piala dunia adalah kejuaraan eksklusif yang tidak bisa diubah dengan mudah.

Memberi waktu persiapan bagi tuan rumah

Tuan rumah piala dunia selalu berganti-ganti. Beberapa tahun sebelum penyelenggaraannya, biasanya FIFA akan mengumumkan siapa tuan rumah piala dunia berikutnya. Idealnya, 211 negara yang tergabung di FIFA berhak menjadi tuan rumah piala dunia.

Bagaimana pun, sebuah negara yang menjadi tuan rumah akan mendapatkan berbagai keuntungan. Mulai dari mendatangkan banyak turis asing, meningkatkan perekonomian, mempercepat pembangunan, hingga meningkatkan kualitas sepak bola negara tersebut.

Setiap tuan rumah pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyiapkan segala kebutuhan dengan sangat matang. Misalnya, membangun stadion, hotel, jalan, rumah sakit, bandara, dan infrastruktur penunjang lainnya.

Pembangunan tersebut juga harus sesuai standar FIFA, sehingga butuh waktu dan anggaran yang tidak sedikit. Bahkan, Qatar menggelontorkan dana sebesar Rp62 triliun hanya untuk membangun 8 stadion. Jika ditotal dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk piala dunia, Qatar menghabiskan sebesar Rp3,4 kuadriliun.

Biaya tersebut menjadikan Piala Dunia Qatar 2022 sebagai yang termahal sepanjang sejarah.

Baca Juga: Jadwal Penyisihan Grup Piala Dunia Qatar 2022, Catat Ya!